Rossi: "Marquez lebih memilih Lorenzo untuk menang"

hover_share
Wawancara Rossi dengan media Italia setelah konferensi pers sebelum Grand Priz Malaysia mengungkapan kekesalannya dengan Marquez yang dengan sengaja membantu Lorenzo. (motogp)
Setelah konferensi pers sebelum gelaran Grand Prix Malaysia, Valentino Rossi meladeni media Italia mengenai komentarnya bahwa Marquez telah membantu Lorenzo. Berikut wawancara the doctor dengan media asal negaranya tersebut:

Apakah Anda beranggapan bahwa Marquez membantu Lorenzo di Phillip Island?

"Kenyataannya memang Marquez tidak bertarung dengan kami berdua, dia hanya bertarung dengan saya! Ini penting untuk diketahuinya bahwa saya tahu apa yang telah Ia perbuat! Mari kita lihat apa yang akan terjadi, saya sudah cukup khawatir dengan perlawanan Lorenzo, tapi jika harus bertarung juga dengan Marquez, semuanya akan menjadi semakin sulit, jujur saja - Marquez berlaku tidak fair (sesuatu yang seharusnya dilakukan pembalap profesional dalam situasi seperti saat ini). Terlebih lagi karena Marquez akan sangat kompetitif pada dua balapan terakhir musim ini.

"Ini adalah kekecewaan besar bagi saya, saya kesal, saya sudah mengetahuinya dari beberapa seri balapan sebelumnya, saya tidak menyangka dia akan melakukan sesuatu yang terlihat begitu jelas. Saya merasa kecewa, kesal dan khawatir, saya yakin dia akan mencoba melakukan hal yang sama disini dan di Valencia."

Lalu mengapa Dia juga menyalip Lorenzo?

"Saya menyadari dia melakukan hal itu pada saat di lintasan, tapi saya juga tidak mengerti, Marquez memiliki kecepatan yang cukup untuk meninggal pembalap yang lain, tapi dia lebih memilih untuk melambat dan bertarung dengan saya dan Iannone dan yang lain dari pada mengejar Lorenzo. Dia tahu bahwa Ducati lebih cepat dari saya di lintasan lurus. Setiap kali saya mencoba menyalipnya, dia balas menyalip (dengan sangat agresif, tapi memang begitulah dia). Lalu dia melambat untuk membuat jarak dengan Lorenzo. Dia sial juga karena Lorenzo tidak cukup cepat di hari Minggu itu, jika tidak tentu semuanya akan lebih mudah baginya. Sebaliknya, dia selalu mengawasi Lorenzo, dan dia tahu bahwa dia mampu menyalip Lorenzo dalam 3 putaran, kemudian dia mencoba untuk menghambat laju saya dan Iannone, mungkin dia ingin memberi kesempatan pembalap lain untuk finis diantara saya dan Jorge. Dan pada akhirnya itulah yang dia kerjakan. Ini jelas mengkhawatirkan, tapi ini tidak terlalu membuat saya khawatir".

Menurut Anda mengapa dia melakukan hal ini?

"Karena dia ingin Lorenzo menang. Dia marah pada saya untuk alasan pribadi. Walaupun dia tidak pernah mengungkapkannya, dia pikir saya sengaja menjatuhkannya di Argentina, dan di Assen dia masih memikirkan chicane terakhir, di kepalanya dia masih berpikir bahwa dia yang seharusnya memenangkan balapan tersebut. Sejak itu dia terus marah dan bertingkah seperti bocah ingusan, Aku tidak menang, kamu juga tidak. Pada titik ini, jahatnya dia menginginkan Lorenzo untuk menang."

Apakah hal ini membuat Anda marah atau justru menjadi motivasi?

"Mari kita lihat, karena jika dia lebih cepat dan dengan sengaja melambat untuk terlibat pada perebutan posisi di belakang, ini akan sulit. Karena dia sudah tidak memiliki target apa-apa, tapi saya masih punya. Saya harus khawatir dan sedikit kesal. Saya tidak mengaharapkan Marquez untuk menjadi penghalang pada Kejuaraan tahun ini, saya pikir saya hanya perlu menghadapi Jorge, sebagaimana seharusnya itu yang terjadi."

Apakah karena dia mengidolakan Anda, sehingga Anda berfikir hal seperti ini tidak akan terjadi?

"Hati-hati, disini kita harus mengklarifikasi: apakah benar dia mengidolakan saya? Apakah dia memajang poster saya dirumahnya? Saya tidak begitu yakin. Saya lebih memilih untuk membiarkan waktu yang membuktikan. Ini juga menjadi pertanyaan besar, dia bersaing dengan saya di lintasan: Saya ingin memenangkan titel sebanyak yang saya bisa. Jika saya memenangkan titel ini, maka dia tahu bahwa dia harus memangkan lebih banyak lagi untuk mengalahkan pencapaian saya. Sebaliknya, jika Jorge yang memang, kurang lebih hasilnya sama saja baginya.

Apakah Biaggi lebih baik, karena paling tidak dia telah menjelaskan semuanya?

"Itu benar, kamu benar. Pada jangka panjang, saya lebih menyukai Biaggi. Kami bertindak menjengkelkan satu sama lain, tap paling tidak itu nampak jelas dan jujur. Tapi saya tidak punya nomor teleponnya."

Apakah ini dimulai di Laguna Seca?

"Ada sangat banyak momen, di Laguna Seca dia ingin say melakukan seperti yang pernah saya lakukan pada Stoner lima tahun sebelumnya, ketika dia dengan mudah melibas tiga tikungan setelahnya, itu adalah sinyal pertama. Saya berniat menerima tantangannya, tapi saya tidak ingin mempercayainya. Untuk berpikir jahaht, butuh seluruh waktu."

Mari kita buat perbandingan, karena kita di Malaysia, apakah Anda merasa seperti Sandokan yang bertarung dengan Yanez?

"Saya tidak ingin tahu. Saya tidak berpikir ada perbedaan seperti itu antara saya dan Lorenzo. Saya pikir kami berdua berani, dengan cara masing-masing, dan juga sedikit licik."

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rossi: "Marquez lebih memilih Lorenzo untuk menang""

Posting Komentar